Analisis SKL, KI, KD Prakarya dan Kewriausahaan Kelas X SMA/MA Revisi 2017
Analisis SKL, KI, KD Prakarya dan Kewriausahaan Kelas X SMA/MA Revisi 2017 |
SKL - Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.
Contoh: Kutipan pasangan Kompetensi Dasar (KD) Mata pelajaran Prakarya dan Kewriausahaan yang ada di Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, lampiran 20. adalah :
3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil resiko) dalam menjalankan kegiatan usaha
4.1 Mengidentifikasi karakteristik wirausahawan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha
- Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu
- Kompetensi Inti (KI) adalah pijakan muara kompetensi kelas pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam Kompetensi Isi atau kelas tertentu
- Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.
- Penguatan pendidikan karakter melalui kemampuan berliterasi diintegrasikan dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi tersebut.
Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan sebagai berikut.
- Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
- Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.
- Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.
- Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dan RPP.
Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi
Pembelajaran Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan kemampuan yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL,KI-dan KD), maka guru yang mengampu mata pelajaran Prakarya dan Kewriausahaan dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berpikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan konkrit.
Sejarah Prakarya dan Kewirausahaan di Indonesia dimulai dari kegiatan nonformal yang bersinggungan dengan tradisi lokal yang memuat sistem budaya, teknologi lokal, serta nilai-nilai sosial dalam kehidupan yang mempunyai tujuan dan landasan kependidikan.
Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan pada Kurikulum 2013 merupakan mata pelajaran baru yang mempunyai tujuan dan landasan kependidikan agar menumbuhkan kepekaaan terhadap produk kearifan lokal, perkembangan teknologi dan terbangunnya jiwa kewirausahaan sesuai dengan orientasi dan misi kurikulum 2013. Untuk mencapai tujuan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, peserta didik akan diberikan dua bidang ilmu yaitu Prakarya dan Kewirausahaan. Kedua bidang ilmu tersebut saling bersinergi untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai jual.
Prakarya merupakan proses bekerja menghasilkan suatu karya (produk). Produk prakarya masih bersifat dami ( masih diproduksi dalam satuan ).
Kewirausahaan merupakan usaha yang dilakukan secara mandiri. Produk yang diusahakan dapat berupa produk prakarya yang dikembangkan dalam skala usaha yang memiliki nilai ekonomis (profit oriented). Sasaran pembinaan bidang ilmu kewirausahaan adalah penanaman karakter wirausaha yang kreatif, inovatif, mandiri, bekerja sama, percaya diri, pantang menyerah, dan kemampuan berkomunikasi. Faktorfaktor tersebut penting untuk meraih suatu keberhasilan dalam menembus pasar lokal, regional dan internasional.
Dari kedua pengertian tersebut, maka arah pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah memfasilitasi peserta didik mengembangkan diri dengan kecakapan hidup (education for life) dan sekaligus membangun jiwa mandiri untuk hidup (education for earning living).
Penataan konten mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan disusun mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berdasarkan pada budaya lokal.
Kekuatan ‘local genius’ dan ‘local wisdom’ masih unggul dan menjadi sistem nilai kerja pada setiap daerah sebagai potensi lokal. Konteks pendidikan kearifan lokal (berbasis budaya) diselenggarakan pada tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, meliputi : (1) Tata nilai dan sumber etika dan moral dalam kearifan lokal, sekaligus sebagai sumber pendidikan karakter bangsa; (2) Karya teknologi dengan konsep sistem teknik dan konversi energi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi; (3) Materi kearifan lokal.
Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar guru memperhatikan karakteristik mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Prakarya dan Kewirausahaan terbaru.
Menentukan nilai-nilai utama karakter
Lima nilai utama karakter akan diperkuat dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dengan memperhatikan indikator nilai sesuai dengan Kompetensi Dasar. Lima nilai utama karakter tersebut adalah;
a. Religiositas seperti; beriman dan bertaqwa; bersih, toleransi, cinta lingkungan
b. Nasionalisme seperti; Cinta Tanah Air, Semangat Kebangsaan, Menghargai Kebhinekaan.
c. Kemandirian seperti; Kerja Keras, Kreatif, Disiplin, Pemberani, dan Pembelajar.
d. Gotong-royong seperti; Kerjasama, Solidaritas, Saling Menolong, dan Kekeluargaan.
e. Integritas seperti; Kejujuran, Keteladanan, Kesantunan, dan Cinta Pada Kebenaran.
Nilai-nilai utama karakter tersebut dioperasionalkan dalam pembelajaran dan penilaian, sehingga mudah diobservasi dan terukur. Nilai utama karakter yang dapat dikembangkan adalah religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong-royong, dan integritas. Nilai-nilai karakter tersebut dapat dioperasionlakan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Inti dan nilai-nilai operasional karakter, misalnya kerja keras, rasa ingin tahu, cermat, teliti, dan kerjasama
Untuk selanjutnya, anda juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan sesuai tuntutan Abad 21, yaitu antara lain keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical Thinking and Problem Solving Skills), keterampilan berkolaborasi (Collaboration Skills), keterampilan berkreasi (Creativitis Skills), dan keterampilan berkomunikasi (Communication Skills). Guru menetukan keterampilan mana yang akan dikembangkan disesuaikan dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Analisis Keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan Materi Pembelajaran, Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X SMA/MA kurikulum 20113 revisi 2017 silahkan unduh filenya di bawah ini. Atau bisa juga dengan mengunjungi halaman disini.